menu melayang

Zakat: Pengertian, Hukum, Jenis, dan Cara Menghitungnya


Salah satu kewajiban setiap muslim adalah membayar zakat. Rukun Islam yang keempat ini biasa ditunaikan saat bulan Ramadan.

Perintah mengeluarkan zakat dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 110. Allah SWT berfirman:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ - ١١٠

Artinya: "Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Zakat sebagaimana diperintahkan dalam ayat di atas merupakan zakat yang dimiliki penuh oleh wajib zakat. Berikut penjelasan selengkapnya.

PENGERTIAN ZAKAT

Mengutip Ensiklopedia Fikih Indonesia 4: Zakat yang disusun oleh Ahmad Sarwat Lc, secara bahasa zakat memiliki sejumlah makna. Dalam kamus Mu'jam Al-Wasith, beberapa makna zakat antara lain bertambah, tumbuh, dan keberkahan.

Istilah zakat kata Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Hawi, telah dikenal secara 'urf oleh bangsa Arab jauh sebelum datangnya masa Islam. Daud Az-Zhahiri mengatakan bahwa zakat ini merupakan 'urf dari syariat Islam dan tidak memiliki sumber makna secara bahasa.

Adapun menurut ulama mazhab Syafi'iyah, dikatakan bahwa zakat merupakan nama untuk sesuatu yang dikeluarkan dari harta dan badan dengan cara tertentu.

Ketentuan mengenai zakat di Indonesia telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014. Menurut aturan tersebut, zakat adalah harta wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerima sesuai dengan syariat Islam.

Melansir situs Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat artinya suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Di dalam zakat terkandung harapan untuk memperoleh keberkahan, kebersihan jiwa, dan memupuk kebaikan. Itulah mengapa disebut dengan zakat.

Makna tumbuh dan berkembang dalam zakat artinya dalam menunaikan zakat akan menghasilkan banyak pahala. Sementara itu makna suci dalam zakat dimaksudkan sebagai sarana untuk mensucikan jiwa dan pencuci dosa-dosa yang telah lalu.

HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT MENURUT ULAMA

Para ulama sepakat bahwa mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat wajib zakat, sebagaimana ketentuan dalam syara.

Beberapa syarat wajib zakat di antaranya adalah beragama Islam, berakal dan baligh, memiliki kepemilikan penuh atas hartanya, dan sampai pada nisab (ketentuan wajib zakat).

Muhammad Jawad Mughniyah dalam bukunya Fiqih Lima Mazhab mengatakan, ulama mazhab sepakat bahwa tidak sah mengeluarkan zakat kecuali dengan niat.

JENIS-JENIS ZAKAT

Zakat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu zakat harta benda (zakat mal) dan zakat badan (zakat fitrah). Berikut selengkapnya:

1. Zakat Mal

Zakat mal atau zakat harta adalah zakat yang wajib dikeluarkan seorang muslim sesuai dengan nisab dan haulnya. Nisab merupakan syarat minimum harta yang dapat dikategorikan sebagai wajib zakat. Sementara haul adalah masa kepemilikan harta sudah berlalu selama 12 bulan Qamariyah/tahun Hijriyah.

Tidak ada batasan waktu dalam mengeluarkan zakat maal. Artinya bisa dikeluarkan sepanjang tahun ketika syaratnya sudah terpenuhi.

Zakat jenis ini akan melahirkan banyak jenis zakat lainnya di antaranya zakat penghasilan, perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, hasil temuan, obligasi, tabungan, emas, dan perak dan lain sebagainya.

2. Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan bagi setiap muslim pada bulan Ramadan. Tepatnya saat menjelang Idul Fitri. Besaran zakat fitrah setiap orang adalah satu sha' atau setara dengan 3,5 liter atau sekitar 2,5 kilogram makanan pokok.

Zakat ini bisa berupa beras, gandum, dan sejenisnya sesuai dengan daerah yang bersangkutan. Zakat fitrah juga bisa diganti dengan uang, namun harus setara dengan harga makanan pokok sesuai besaran zakat tersebut.

5. Memunculkan ketenangan dan ketentraman dalam diri

CARA MENGHITUNG ZAKAT

Merujuk pada Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah, kadar zakat yang wajib dizakati sebesar 2,5 persen. Berikut ketentuan selengkapnya khususnya untuk zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya.

1. Cara Menghitung Zakat Mal Emas

> Zakat emas wajib ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram

> Kadar zakat emas adalah 2,5 persen

> Jika emas yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5 persen dari kepemilikan


2. Cara Menghitung Zakat Mal Perak

> Zakat perak wajib ditunaikan jika telah mencapai nisab 595 gram

> Kadar zakat perak adalah 2,5 persen

> Jika perak yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5 persen dari kepemilikan


3. Cara Menghitung Zakat Mal Logam Mulia Lainnya

> Zakat logam mulia lainnya ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram emas

> Kadar zakat logam mulia lainnya adalah 2,5 persen

> Jika logam mulia lainnya yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5 persen dari kepemilikan


4. Cara Menghitung Zakat Mal Uang

> Zakat uang wajib ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram emas

> Kadar zakat atas uang adalah 2,5 persen

> Jika uang yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5 persen dari kepemilikan atas uang


5. Cara Menghitung Zakat Mal Surat Berharga

> Zakat surat berharga harus ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram

> Kadar zakat surat berharga adalah 2,5 persen

> Jika surat berharga melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5 persen dari nilai kepemilikan surat berharga


6. Cara Menghitung Zakat Perniagaan

> Nisab zakat perniagaan senilai dengan 85 gram emas

> Kadar zakat perniagaan sebesar 2,5 persen


7. Cara Menghitung Zakat Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

> Nisab zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan senilai 653 kg gabah

> Kadar zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 10 persen jika tadah hujan atau 5 persen jika menggunakan irigasi dan perawatan lainnya

> Apabila panen melebihi nisab, zakat yang harus dibayar sebesar 10 persen jika tadah hujan atau 5 persen jika menggunakan irigasi dan perawatan lainnya


8. Cara Menghitung Zakat Peternakan dan Perikanan

> Zakat peternakan dikenakan pada hewan ternak yang digembalakan di tempat penggembalaan umum

> Apabila hewan ternak dipelihara di dalam kandang, maka dikategorikan sebagai zakat perniagaan

> Nisab zakat atas hasil perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) senilai 85 gram emas

> Kadar zakat atas hasil perikanan sebesar 2,5 persen


9. Cara Menghitung Zakat Pertambangan

> Nisab zakat pertambangan senilai 85 gram emas

> Kadar zakat pertambangan sebesar 2,5 persen

> Zakat pertambangan dikenakan dari hasil tambang


10. Cara Menghitung Zakat Perindustrian

> Nisab zakat atas atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang senilai 85 gram emas

> Nisab zakat atas atas usaha yang bergerak dalam bidang jasa senilai 653 kg gabah

> Kadar zakat perindustrian sebesar 2,5 persen


11. Cara Menghitung Zakat Pendapatan dan Jasa

> Nisab zakat pendapatan senilai 653 kg gabah atau 524 kg beras

> Kadar zakat pendapatan dan jasa senilai 2,5 persen

> Sementara itu, untuk zakat fitrah dihitung sesuai dengan besaran yang telah ditentukan, yakni sekitar sekitar 2,5 kilogram makanan pokok.

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Cari Artikel